Alat Perontokkan Padi Tingkat Pertama.
Perontokkan Padi Dengan Cara Gebotan
Pekerjaan menggebot ini merupakan
cara sederhana yang populer yang dilakukan oleh petani dan sangat kental dengan
kandungan aspek sosial budaya di tingkat petani di perdesaan dan merupakan
salah satu proses dalam sistim kelembagaan upah kerja di perdesaan.
Kegiatan dengan pengebotan dilakukan secara
sederhana sehingga terjadi susut yang tercecer lebih besar, mutu gabah kurang
baik akibat busuk dari yang tidak terontok dan membutuhkan tenaga cukuk besar.
Prinsip dasar proses perontokan padi adalah
bertujuan untuk melakukan pemisahan butir gabah dari tangkai malainya, dengan
memakai alat perontok padi tradisional yang masih banyak digunakan petani.
Bagian komponen alat gebotan terdiri dari:
1. Rak perontok yang terbuat dari bambu/kayu
dengan 4 kaki berdiri diatas tanah, sehingga dapat dipindah-pindahkan.
2. Meja rak perontok terbuat dari belahan
bambu/kayumembujur atau melintang dengan jarak renggang 1-2 cm.
3. Dibagian belakang, samping kanan dan kiri
diberi dinding penutup dari tikar bambu, plastik lembaran atau plasti terpal,
sedangkan bagian depan terbuka.
Perontokan padi dengan alat gebotan dilakukan
dengan tahapan kegiatan sbb:
1. Ambil malai padi secukupnya dilakukan
pemukulan dengan membanting malai padi dengan meja rak perontok, sehingga gabah
terlepas dari malai, yang dilakukan sampai 5 kali dan hasil rontokan akan jatuh
di terpal yang ada dibawah meja perontok.
2. Kumpulkan gabah ditempat pengumpulan sementara, lalu masukkan kedalam karung atau wadah.
2. Kumpulkan gabah ditempat pengumpulan sementara, lalu masukkan kedalam karung atau wadah.
3. Dari butiran padi tersebut dipisahkan butiran
yang bernas dengan yang hampa, dengan menggunakan alat tampah atau di Sumatera
Barat namanya niru yang ditarok butiran padi lalu dianginkan dengan menhadap ke
sumber angin atau menentang angin, sehingga terpisah gabah yang bernas dengan
gabah yang hampa seandainya tidak ada angin dilakukan penampian untuk memisahkan
butir yang bernas dengan butir yang hampa.
4. Setelah terpisah butiran yang bernas dengan
butiran yang hampa, lalu dimasukan kedalam karung, kalau seandainya mau
disimpan harus dijemur dulu, baru disimpan di lumbung penyimpanan padi, kalau
di Sumatera Barat namanya rankiang.
5. Sistem pekerjaan ini dilakukan diperdesaan
secara gotong royong dengan sistem arisan yang telah disepakati oleh semua
anggota arisan yang pengerjaan dilakukan selama satu hari yang dimulai dari jam
08.00 pagi s/d 16.00 sore, dengan waktu istirahat pada jam 12.00 s/d 13.00 yang
dilaksanakan untuk makan siang dan shalat.
6. Gebot erat kaitan dengan penggunaan tenaga
panen dan besarnya upah tenaga kerja, merupakan salah satu bentuk kesepakatan
antara pemilik padi dengan buruh panen yang mengatur tentang pembagian upah
yang besarnya bervariasi antara 1/6, 1/7, 1/8, dan 1/10 (tergantung kepada
aspek sosial-budaya setempat), istilah 1 dibanding 7. Artinya untuk sejumlah 7
karung gabah, maka enam karung gabah utnuk pemilik,sedangkan satu karung gabah
untuk upah kerja borongan (bawon).
7. Kapasitas panen dengan cara digebot berkisar
antara 0,10 sampai dengan 0,16 ha/jam (28 – 34 kg/orang/jam), dengan syarat
padi dipanen dengan malai panjang agar dapat dipegang tangan saat digebot
tergantung kepada kekuatan orang. Di Jawa Barat kapasitas kerja gebot antara 40
kg/jam/orang sampai 90 kg/jam/orang, sedangkan di Jawa Tengah berkisar antara
60 kg/jam/orang sampai 70 kg/jam/orang, belum pernah dijumpai kapasitas kerja
gebot diatas 100 kg/jam/orang. Perontokan padi dengan cara gebot banyak gabah
yang tidak terontok berkisar antara 6 % – 9 %. Susut hasil panen padi ini akan
lebih besar lagi apabila para pemanen menunda perontokan padinya selama satu
sampai tiga hari yang menyebabkan susut antara 2 % – 3 %.
8. Sedangkan jerami padinya dapat disimpan untuk
dijadikan sebagai pakan ternak sapi pada saat musim paceklik atau musim kering,
yaitu saat pakan hijauan susah didapat.
Alat Perontokkan Padi Tingkat kedua.
Perontokan Padi Dengan Pedal
Thresher Lipat
Pedal
Thresher Lipat mempunyai prinsip kerja yang sama dengan pedal thresher
stationary, berbeda hanya pada komponen kerangka yang dapat dilipat sehingga
mudah dibawa ke tengah sawah. Dimaksudkan untuk mengatasi besarnya susut
tercecer akibat perontokan padi menggunakan cara Gebot. Kemampuan kerjanya
mencapai 90-120 kg/jam hanya dengan satu orang operator.
Keunggulan:
- Bentuknya sederhana
- Bahan terdiri dari pipa, kayu, kawat, dan plastik tenda, dan dapat bebas difabrikasi menggunakan bahan bekas atau bahan baru
- Memanfaatkan gir roda belakang sepeda beserta rantainya yang bersifat “Free Wheel”, sekali pedal ditekan, drum perontok akan terus berputar karena dilengkapi dengan pemberat “eksentrik”
- Mekanisme kerangkanya mirip dengan kursi lipat, sedangkan mekanisme pedalnya mirip dengan pedal pada mesin jahit (tipe kaki menggunakan pegas ban karet bekas).
Spesifikasi
Teknis:
- Tipe : Manual (Lipat)
- Kapasitas Kerja : 90 – 120 kg/jam
- Panjang = 1009 mm
- Lebar = 112 mm
- Tinggi = 146 mm
- Diameter drum = 350 mm
- Gigi Perontok = Sirip Kawat bentuk kerucut
- Bobot : 10 kg
- Tenaga penggerak : Pedal
- Operator : 1 orang
Cara mengoperasikan alat;
·
Pastikan
gigi perontok dalam keadaan baik dan terpasang .
·
Letakkan
gabah yang ingin di pisahkan padi nya.
·
Kemudian
putar gir roda.
·
Lakukan
secara terus menerus sampai batang terpisah dengan padi nya.
Cara perawatan alat;
·
Setelah
selesai memakai alat cuci seluruh bagian yang perlu dibersihkan.
·
Kemudian
keringkan alat tersebut agar tidak lembab.
·
Lipat
alat sesuai ketentuan.
·
Simpan
di tempat yang aman.
·
Periksa
selalu alat jika jarang dipakai.
Mesin Perontokkan Padi Tingkat ketiga.
Perontokkan Padi Dengan Mesin Power Thresher Multiguna.
MESIN
PERONTOK PADI
Power Thresher MesinPerontok Padi
Power Threser Multi Guna ;
AGRINDO TPA 1000 – MG
Sistem Perontokan : Grigi gerak
Transmisi : Diesel ke Pulley utama
Kapasitas Perontok : Padi 800 kg/jam
Kedelai 450 kg/jam
Jagung 1350 kg/jam
Ukuran (P x L x T) 1,2 x 1,1 x 1,4
Motor Penggerak
Kubota : Minimal 8 PK Radiator sudah SNI
Dongfeng 8 PK
Kelengkapan : Van Belt, Poley, Pompa Keong, Pondasi
Perontok Padi Multi Guna
Type Agrindo TN 600 (TORANAGA)
Yanmar 10 PK
Kubota 10 PK
Dongfeng 10 PK
POWER THRESHER MULTI GUNA (Mobile)
Power Thresher Type Mobil 3 Roda
Dimensi Alat
a. Panjang : 2500 – 3000 mm
b. Lebar : 1000 – 2000 mm
c. Tinggi : 1350 – 2000 mm
d. Diameter Drum : 300 - 500 mm
Kapasitas ( kg / jam )
a. Padi : 1500 – 2000
b. Jagung : 1500 – 1800
c. Kedelai : 600 – 1000
Unit Tleser
Konstruksi : Plat Baja
a. Siku : ( 50 x 50 x 4 – 5 ) mm
( 40 x 40 x 3 ) mm
( 30 x 30 x 3 ) mm
b. Plat
- Tutup Atas ( bodes ) : 1,8 – 2 mm
- Tutup samping dan tutup peluncur : 1 - 1,2 mm
- Tutup Bawah : 2 mm
c. Plat Strip : ( 24 – 28 x 4 – 6 ) mm
d. As Roda : Gardan Mobil
e. Roda : pelek O 13
f. Ban : O 12 “
g. Drum Perontok
- Jumlah gigi perontok
- Gigi perontok : per mobil baut
- Plat Drum : 30 - 40 x 5 mm
- As Drum : O 1 – 1,2 “
h. Tempat dudukan mesin : 40 x 40 x 4
i. Saringan : 1 – 2 set
Cara mengoperasikan mesin;
·
Periksa bahan bakar apakah terisi sesuai
kebutuhan.
·
Tekan tombol on untuk memulai pengoperasian mesin.
·
Atur kecepatan putar yang diinginkan.
·
Letakkan gabah yang ingin di pisahkan dengan
biji padi.
·
Usahakan memekai karung untuk penampungan dari
hasil perontokan.
·
Setelah pemakaian mesin matikan mesin dengan
menekan tombol off.
Cara perawatan alat;
·
Setelah
selesai memakai alat cuci seluruh bagian yang perlu dibersihkan.
·
Kemudian
keringkan alat tersebut agar tidak lembab.
·
Periksa
seluruh bagian mesin usahakan dalam keadaan semula.
·
Pastikan
tabung dalam keadaan kosong dari bahan bakar.
·
Simpan
di tempat yang aman.
·
Periksa
selalu alat jika jarang dipakai
Mesin Power
Thresher
adalah Mesin yang di gunakan sebagai Mesin Perontok,berbagai jenis tanaman yang
dapat di rontokan oleh Mesin Power Thresher seperti Perontok
Padi,Perontok Jagung serta bisa juga Perontok Kedelai atau pun biji bijian lainnya
Mesin Power Thresher buatan kami ini terbukti sangat handal dan sangat cocok dengan berbagai hasil jenis tanaman di Indonesia,serta keunggulannya yang praktis dan mudah dipindahkan dari lahan satu lainnya.,untuk memenuhi kebutuhan anda kami tawarkan Mesin Perontok handal produk kami di bawah ini :
Mesin Power Thresher buatan kami ini terbukti sangat handal dan sangat cocok dengan berbagai hasil jenis tanaman di Indonesia,serta keunggulannya yang praktis dan mudah dipindahkan dari lahan satu lainnya.,untuk memenuhi kebutuhan anda kami tawarkan Mesin Perontok handal produk kami di bawah ini :
MODEL : Mesin POWER THRESHER MultiGuna
SPESIFIKASI:
Putaran : 600-650 RPM (poros Utama) Kapasitas: Padi 800-900 kg/jam. Daya : 6,5 -7 HP Dimensi : 1600 x 1210 x 1470 (mm) Berat : 157 Kg (Tanpa motor penggerak) Jerami: 400-450 mm (panjang jerami) Kedelai : 500-550 mm (panjang tangkai kedelai)
Putaran : 600-650 RPM (poros Utama) Kapasitas: Padi 800-900 kg/jam. Daya : 6,5 -7 HP Dimensi : 1600 x 1210 x 1470 (mm) Berat : 157 Kg (Tanpa motor penggerak) Jerami: 400-450 mm (panjang jerami) Kedelai : 500-550 mm (panjang tangkai kedelai)
MESINPENGGERAK:
Type : Medatar 4 Langkah, pendingin air Silinder: 1 (satu) buah Diameter langkah: 75 x 80 mm Isi Silinder: 353 cc Sistem Pembakaran : Tidak Langsung Tenaga Maksimum : 7/2600 HP/rpm Tenaga Kontinyu : 6/2600 Hp/rpm Kompresi: Perbandingan 23 : 1 Sistem pendingin: Kondesor Sistem Governor: Mekanis System Pengasutan: Dengan Engkol Arah Putaran : Berlawanan arah jarum jam (dilihat dari roda penrus) Kapasitas Oli: 2 Liter Berat Bersih : 60-66 kg
Type : Medatar 4 Langkah, pendingin air Silinder: 1 (satu) buah Diameter langkah: 75 x 80 mm Isi Silinder: 353 cc Sistem Pembakaran : Tidak Langsung Tenaga Maksimum : 7/2600 HP/rpm Tenaga Kontinyu : 6/2600 Hp/rpm Kompresi: Perbandingan 23 : 1 Sistem pendingin: Kondesor Sistem Governor: Mekanis System Pengasutan: Dengan Engkol Arah Putaran : Berlawanan arah jarum jam (dilihat dari roda penrus) Kapasitas Oli: 2 Liter Berat Bersih : 60-66 kg
·
Periksa bahan bakar apakah terisi sesuai
kebutuhan.
·
Tekan tombol on untuk memulai pengoperasian mesin.
·
Atur kecepatan putar yang diinginkan.
·
Letakkan gabah yang ingin di pisahkan dengan
biji padi.
·
Usahakan memekai karung untuk penampungan dari
hasil perontokan.
·
Setelah pemakaian mesin matikan mesin dengan
menekan tombol off.
Cara perawatan alat;
·
Setelah
selesai memakai alat cuci seluruh bagian yang perlu dibersihkan.
·
Periksa
seluruh bagian alat dan pastikan dalam keadaan semula.
·
Kemudian
keringkan alat tersebut agar tidak lembab.
·
Usahakan
tabung bahan bakar dalam keadaan kosong.
·
Simpan
di tempat yang aman.
·
Periksa
selalu alat jika jarang dipakai.
Alat Perontokkan Padi Tingkat khusus.
COMBINE HARVESTER
a.Head-feed type combine harvester
Mesin panen combine jenis ini dikembangkan di Jepang.
Mesin ini hanya mengumpankan bagian malainya saja dari padi yang dipotong ke
bagian perontok mesin. Gabah hasil perontokan dapat ditampung pada karung atau
tangki penampung gabah sementara. Bagian pemotong dari mesin ini adalah hampir
sama dengan bagian pemotong dari binder, bagian pengikatnya digantikan dengan
bagain perontokan. Jerami, setelah perontokan, bisa dicacah kecil-kecil
sepanjang 5 cm dan ditebar di atas lahan, atau tidak dicacah, tetapi diikat dan
dilemparkan ke satu sisi, untuk kemudian dikumpulkan untuk kemudian dapat
dimanfaatkan untuk hal lain.
Combine jenis ini tersedia dalam tipe dorong maupun tipe
kemudi. Lebar pemotongan bervariasi dari 60 cm hingga 1,5 meter. Enjin yang
digunakan bervarias dari 7 hingga 30 hp. Karena jauh lebih berat dari pada
binder bagian penggerak majunya dibuat dalam bentuk trak karet (full track
rubber belt)..
Kecepatan maju berkisar antara 0,5 hingga 1 m/detik.
Dengan memperhitungkan waktu belok dan waktu pemotongan dengan manual di bagian
pojok lahan, biasanya waktu yang dibutuhkan untuk pemanenan berkisar 30 hingga
70 menit per 10 are, jika lebar pemotongan 1m.
b.Standard type combine harvester
Mesin panen padi jenis ini adalah mesin yang dikembangkan
di Amerika dan Eropa, yang dipergunakan juga untuk memanen gandum. Padi yang dipotong
termasuk jeraminya, semuanya dimasukkan ke bagian perontokan. Gabah hasil
perontokan ditampung dalam tangki, dan jeraminya di tebarkan secara acak di
atas permukaan tanah. Semua jenis combine ini dioperasikan dengan cara
dikendarai (riding type).
Lebar pemotongan berkisar antara1,5 hingga 6 meter. Namun
yang populer adalah 4 meter. Enjin sebagai sumber tenaga gerak adalah sekitar
25 hp per 1 meter lebar pemotongan. Bagian penggerak majunya adalah menggunakan
roda, atau half-track type atau full-track type.
Prospek pasar combine harvester tampaknya lumayan cerah. Mesin pemanen padi yang sekaligus sebagai perontok dan pengemas ini mendapat sambutan baik saat diuji-cobakan di sejumlah tempat di Tuban, seminggu terakhir.
Sejumlah petani yang ditemui kotatuban.com, Minggu (10/7), mengaku sangat puas melihat hasil kerja mesin yang bakal didistribusikan PT Corin Mulia Gemilang ini. Sebab selain menghemat waktu panen, kerugian hasil panen jauh lebih sedikit dengan menggunakan combine harvester ini. ” Kalau pakai cara biasa, minimal 11 persen gabah kita hilang. Dengan mesin ini hanya 2 persen yang hilang,” kata Sutikno, petani warga Desa Sembungrejo, Kecamatan Merakurak.
Hal sama disampaikan Kepala Desa Sumber Rejo, kecamatan yang sama, Amri Makrup. Menurutnya, mesin tersebut sangat membuka peluang peningkatan produktivitas petani. Saat ini petani sudah setengah putus asa lantaran selalu menderita kerugian akibat anomali iklim. Waktu petani habis untuk mengolah lahannya, namun tidak tergantikan lantaran hasil panen tidak terlalu baik. Sudah begitu, saat panen masih harus rela kehilangan banyak gabah.” Dengan mesin ini hal-hal seperti itu bisa ditekan. Jadi bisa menggairahkan petani,” kata Amri Makrup.
Diakuinya, semula petani sinis menanggapi kabar bakal ada ujicoba mesin pemanen padi. Namun setelah melihat sendiri kerja combine harvester, para petani berdecak kagum dan dengan antusias menerima tawaran mencobanya.
Hanya saja, kata Amri Makrup, harga mesin ini masih belum menjangkau kantong petani. Untuk mesin berkapasitas 45 PK, dipatok harga Rp 130 juta, sedang untuk kapasitas 75 PK, seharga Rp 200 juta.
Tetapi masalah tersebut tidak menjadi hambatan bagi petani. Sebab pihak distributor bersedia “meminjam”kannya dengan sistem sewa. Berapa besaran ongkos sewa, pihak PT Corin Mulia Gemilang masih belum bisa menentukan.
Di Tuban sendiri, combine harvester ini telah diujicobakan di Desa Sumberrejo, Desa Mandirejo, Desa Sendanghaji dan Desa Sembungrejo. Kesemuanya ada di wilayah kerja Kecamatan Merakurak.
Sangat mengherankan memang jika Indonesia yang merupakan negara agraris, dengan luasan area pertanian lebih besar dan kondisi tanah serta iklim lebih baik, justru kalah dengan negara-negara lain dalam hal produksi pertanian, terutama beras.
FAOStat pada 2010 mencatat, total produksi beras Indonesia memang lebih tinggi dibanding negara-negara ASEAN, yakni mencapai 54.454.937 metrik ton. Namun besarnya jumlah produksi tersebut dicapai karena luasan area tanam Indonesia juga lebih besar dibanding negara-negara ASEAN. Sementara dalam hal produkivitas, Indonesia kalah jauh dibanding Thailand. Rata-rata produksi beras di Indonesia hanya mencapai 4.620 Kg/ha, sementara Thailand mampu mencapai rata-rata produksi hingga 8.130 kg/ha.
” Thailand sudah lama menggunakan sistem pertanian modern, sedang kita baru akan memulainya,” jelas Wahyu Prayoga, Kepala Divisi Marketing PT Corin Mulia Gemilang, distributor mesin pertanian Combine Harvester.
Menurut Wahyu Prayoga, modernisasi pertanian sudah sangat mendesak dilakukan untuk mengejar ketertinggalan produktivitas dengan negara-negara tetangga lainnya. Terlebih Pemerintah telah menargetkan swasembada beras pada 2012 mendatang. Target ini, kata Wahyu Prayoga, bakal sulit dicapai apabila produksi pangan kita masih mempertahankan pola dan sistem tradisional.
Sebagai upaya untuk mempercepat modernisasi pertanian tersebut, PT Corin Mulia Gemilang memperkenalkan Combine Harvester. Mesin pemanen padi ini, kata Wahyu Prayoga, bukan hanya memudahkan petani memanen padinya, tapi juga meningkatkan produktivitas. Penyusutan produksi bisa ditekan sehingga petani tidak banyak menanggung kerugian. ” Kalau pakai cara tradisional, penyusutan produksi bisa sampai rata 11%, dengan mesin ini penyusutan maksimal hanya 2%,” jelas Wahyu Prayoga.
Cara kerja mesin ini juga cukup simple dan mudah dioperasikan. Tidak perlu banyak waktu untuk mempelajarinya. Tenaga yang dibutuhkan maksimal hanya tiga orang, satu operator/driver, dua orang lainnya bertugas mengatur pengemasan gabah. Dengan menggunakan Combine Harvester ini, petani hanya butuh waktu 1-2 jam untuk memanen 1 ha padinya.
Petani tidak lagi mengeluarkan tenaga dan waktu ekstra untuk merontokkan bulir-bulir padi dari tangkainya. Sekali jalan, padi yang masih berdiri di hamparan sawah langsung terpisah dari tangkainya, dan langsung bisa dikemas. Damen atau pohon padi juga terpotong lembut. ” Jadi kalau mau dipakai pakan ternak atau kompos, tidak perlu dipotong atau dilembutkan lagi. Cukup efesien kan?” kata Wahyu Prayoga.
Keuntungan lain, mesin ini tidak boros bahan bakar. Untuk mengoperasikan alat bermesin diesel 45 PK ini, hanya dibutuhkan solar sebanyak 30 liter/ha. Hanya saja, Combine Harvester ini memiliki keterbatasan. Mesin ini akan sulit bekerja pada lahan dengan kedalam lumpur 20 cm atau lebih. Disamping itu, alat ini juga tidak berfungsi efektis pada lahan dengan kemiringan tinggi. Akses jalan menuju area panen juga menjadi kendala.
Namun kelemahan-kelemahan itu, menurut Wahyu Prayoga, justru membuat alat ini tidak menjadi ancaman bagi pengusaha penggilingan padi atau tenaga buruh pemanen. ” Kehadiran alat ini tetap memberi ruang pada usaha-usaha penggilingan padi dan tenaga buruh panen,” kata Wahyu Prayoga
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Penyimpanan dan Pemeliharaan Combine Harvester
|
Ini menggabungkan harus disimpan di ruang dalam ruangan
dengan udara kering, kotoran kecil, mengeras dan lantai rata serta variasi
kecil siang-malam suhu Cobalah untuk menghindari penyimpanan di udara terbuka
sebanyak mungkin. Dalam kasus ini Anda harus melakukannya., toko peralatan di
gudang dengan proofness air yang baik Dan gudang harus ditempatkan di situs
yang berventilasi baik dengan udara kering dan lantai mengeras.. perawatan
yang tepat dari pemanen menggabungkan adalah cara yang efektif untuk memperpanjang
masa kerja mesin saat mengurangi . jumlah kerusakan, meningkatkan efisiensi
dan karena itu menjamin kualitas operasionalnya Untuk tujuan ini,
menggabungkan harus dipertahankan dengan cara berikut :
Perhatian:
Untuk me-restart menggabungkan setelah berkepanjangan penyimpanan, silakan merujuk ke rincian yang relevan di "mulai awal dan penyesuaian" |
tabe' ku copy nah
BalasHapusmakci info na
BalasHapus